TRADISI MEGENGAN MASYARAKAT DUSUN KRAJAN DESA KENDAL KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN

ANSHORY, ICHSAN (2023) TRADISI MEGENGAN MASYARAKAT DUSUN KRAJAN DESA KENDAL KECAMATAN PUNUNG KABUPATEN PACITAN. Other thesis, STKIP PGRI PACITAN.

[img] Text
ICHSAN ANSHORY_PS_AB2023.pdf

Download (122kB)
[img] Text
ICHSAN ANSHORY_PS_AR2023.pdf

Download (323kB)
[img] Text
Bab 1_Ichsan Anshory_PS - Wahyuni Tri.pdf

Download (889kB)
[img] Text
Bab 2_Ichsan Anshory_PS - Wahyuni Tri.pdf

Download (1MB)
[img] Text
Bab 3_Ichsan Anshory_PS - Wahyuni Tri.pdf

Download (976kB)

Abstract

ABSTRAK Ichsan Anshory. Tradisi Megengan Masyarakat Dusun Krajan Desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Skripsi. Pacitan: STKIP PGRI Pacitan. 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui empat persoalan, yaitu: (1) untuk mengetahui bagaimana sejarah Tradisi Megengan di Dusun Krajan Desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan; (2) untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan Tradisi Megengan di Dusun Krajan Desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan; (3) untuk mengetahui apa filosofi Tradisi Megengan di Dusun Krajan Desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan; (4) untuk mengetahui bagaimana pandangan dan persepsi masyarakat terhadap Tradisi Megengan di Dusun Krajan Kendal Desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang berupa penelitian lapangan. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah Tradisi Megengan di Dusun Krajan Desa Kendal Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Pengumpulan data dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan menggunakan model analisis data interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) sejarah Tradisi Megengan sudah ada pada zaman pemerintahan Majapahit yang dikenal dengan istilah Ruwahan. Pada zaman Wali Sanga Tradisi Ruwahan diubah dengan nama dan tata cara pelaksanaan yang berbeda yaitu menjadi Megengan; (2) tata cara pelaksanaan Tradisi Megengan dengan melaksanakan acara bersih-bersih makam, ziarah kubur dan Kenduri Megengan; (3) Tradisi Megengan ini memiliki makna yaitu menahan hawa nafsu selama satu bulan, menyambut Bulan Suci Ramadan, dan ungkapan rasa syukur masih dipertemukan dengan Bulan Suci Ramadan; (4) masyarakat berpandangan, bahwa Tradisi Megengan perlu dilestarikan karena wujud penghargaan dan penghormatan kepada budaya leluhurnya . Kata Kunci: Makna, Tradisi, Megengan ABSTRACT Ichsan Anshory. The Megengan Tradition of the Krajan Hamlet, Kendal Village, Punung District, Pacitan Regency. Thesis. Pacitan: STKIP PGRI Pacitan.2023. This study aims to find out four issues, namely: (1) to find out the history of the Megengan Tradition in Krajan Hamlet, Kendal Village, Punung District, Pacitan Regency; (2) to find out how the procedures for implementing the Megengan Tradition in Krajan Hamlet, Kendal Village, Punung District, Pacitan Regency; (3) to find out what the philosophy of the Megengan Tradition is in Krajan Hamlet, Kendal Village, Punung District, Pacitan Regency; (4) to find out how the views and perceptions of the community towards the Megengan Tradition in Krajan Kendal Hamlet, Kendal Village, Punung District, Pacitan Regency. This research is qualitative research with a descriptive approach in the form of field research. The object of study is the Megengan Tradition in Krajan Hamlet, Kendal Village, Punung District, Pacitan Regency. Data were collected by interview, observation, and documentation methods. Data were analyzed using Miles and Huberman's interactive data analysis model. The results of this study indicate: (1) the history of the Megengan Tradition existed during the Majapahit reign, known as Ruwahan. During the Wali Sanga era, the Ruwahan Tradition was changed with a different name and procedure, namely to become Megengan; (2) the procedures for implementing the Megengan Tradition by carrying out grave cleaning events, grave pilgrimages, and Megengan Kenduri; (3) This Megengan tradition has the meaning of restraining one's passions for one month, welcoming the Holy Month of Ramadan, and expressing gratitude for still being reunited with the Holy Month of Ramadan; (4) the community is of the view that the Megengan Tradition needs to be preserved because it is a form of appreciation and respect for its ancestral culture. Keywords: Meaning, Tradition, Megengan

Item Type: Thesis (Other)
Contributors:
ContributionNameEmail
UNSPECIFIEDIRIYANTI, SRIsriiriyanti@ymail.com
UNSPECIFIEDMARTINI, MARTINIoing65@gmail.com
UNSPECIFIEDIRIYANTI, SRIsriiriyanti@ymail.com
UNSPECIFIEDRATNASARI, SRI DWIsridwiratnasari@yahoo.com
Subjects: D History General and Old World > D History (General)
Divisions: Pendidikan Sejarah
Depositing User: Dhita Indah Puspita Rini
Date Deposited: 14 Jan 2024 14:24
Last Modified: 01 Feb 2024 01:28
URI: http://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/1488

Actions (login required)

View Item View Item