FATIMAH, SITI (2020) PERAN MASYARAKAT SOBO DESA PAKISBARU KECAMATAN NAWANGAN DALAM PERANG GERILYA JENDERAL SOEDIRMAN TAHUN 1949. Other thesis, STKIP PGRI PACITAN.
Text
SITI FATIMAH_PS_AB2020.pdf Download (422kB) |
|
Text
SITI FATIMAH _PS_AR2020.pdf Download (260kB) |
Abstract
ABSTRAK Siti Fatimah. Peran Masyarakat Sobo Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan Dalam Perang Gerilya Jenderal Soedirman Tahun 1949. Skripsi. STKIP PGRI Pacitan. 2020 Penelitian ini didasarkan pada perjuangan Jenderal Soedirman dalam mempertahankan kemerdekaan melalui siasat perang gerilya yang melibatkan daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Khususnya di Pacitan terdapat dua tempat yang dijadikan markas gerilya salah satunya adalah markas di Sobo Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Rute dan Dinamika perjalanan Perang Gerilya Jenderal Soedirman selama di Kabupaten Pacitan serta peran masyarakat Sobo Pakis Baru Kecamatan Nawangan yang dijadikan markas gerilya mulai dari 1 April 1949 – 7 Juli 1949. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang meliputi langkah-langkah : 1). Heuristik, 2). Kritik, 3). Interpretasi, dan 4). Historiografi. Hasil penelitian ini dimulai dari latar belakang terjadinya Agresi Militer Belanda II yang menyerang Yogyakarta tepatnya Lapangan Maguwo Yogyakarta. Pengingkaran perjanjian Renville itu juga mendesak pemerintah Indonesia untuk meninggalkan Yogyakarta dan membentuk pemerintah darurat di Bukit Tinggi. Jenderal Soedirman yang menjadi Panglima Angkatan Perang pada tanggal 18 November 1945 memunculkan perlawanan dari Bangsa Indonesia melalui siasat perang gerilya yang melibatkan Sobo Pakis Baru Kecamatan Nawangan. Dalam penggunaan markas gerilya di Sobo Jenderal Soedirman tidak terlepas dari unsur masyarakat yang berada di sekitar markas gerilya. Rumah yang digunakan oleh Jenderal Soedirman adalah milik Kabayan Karsosemito. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya Jenderal Soedirman dan rombongan mendapatkan bantuan dari masyarakat sekitar berupa beras, palawija, jagung, dan karena beras sangat langka maka masyarakat sekitar banyak yang menggunakan tiwul dari singkong untuk makan sehari-hari. Meskipun masyarakat Sobo sendiri sebenarnya adalah penduduk yang tidak mampu dalam harta benda. Tetapi dari Kepala Desa sampai lapisan terbawah ternyata tidak miskin dalam jiwa semangat, bahkan pantas disebut bahwa masyarakat Sobo kaya dalam kesadaran perjuangan kemerdekaan. Kata Kunci : Masyarakat Sobo, Jenderal Soedirman, Perang Gerilya. ABSTRAK Siti Fatimah. The Role of Sobo Pakis Baru Nawangan Subdistrict Society in the Guerrilla War of General Soedirman 1949. S1 – Thests. STKIP PGRI Pacitan.2020 This research is based on General Soedirman's struggle in defending independence through guerrilla war tactics in Central Java and East Java Region. Especially in Pacitan, there are two places that have become guerrilla headquarters, one of which is the headquarters in Sobo, Pakis Baru Village, Nawangan District. The purpose of this study was to determine the route and dynamics of General Soedirman's guerrilla war journey in Pacitan Regency and the role of the Sobo Pakis Baru society in Nawangan Sub District which was used as a guerrilla base starting from April 1, 1949 - July 7, 1949. This research used historical research methods that include steps : 1). Heuristics, 2). Criticism, 3). Interpretation, and 4). Historiography. The results of this study were started from the background of the Dutch Military Aggression II that attacked Yogyakarta, precisely Yogyakarta Maguwo Field. The denial of the Renville agreement also urged the Indonesian government to leave Yogyakarta and form an emergency government in Bukit Tinggi. General Soedirman who became Commander of the Armed Forces on November 18, 1945, raised resistance from the Indonesian Nation through guerrilla war tactics involving Sobo Pakis Baru, Nawangan District. In the used of the guerrilla headquarters in Sobo General Sudirman was inseparable from elements of the community around the guerrilla headquarters. The house used by General Soedirman is owned by Kabayan Karsosemito. In fulfil their daily needs, General Soedirman and his entourage received assistance from the local community in the form of rice, secondary crops, corn, and because rice was very scarce, so many local people used cassava tiwul for their daily meals. Even though the Sobo people themselves are actually people who cannot afford property. However, from the village head of the to the lowest society level, it turned out that they are not poor in spirit, it is even appropriate to said that the Sobo people had high awareness of the struggle for independence. Keywords: Sobo Society, General Soedirman, Guerrilla War.
Item Type: | Thesis (Other) | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||||||||
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) L Education > L Education (General) |
|||||||||||||||
Divisions: | Pendidikan Sejarah | |||||||||||||||
Depositing User: | Sofyan Hadi Sofyan Hadi | |||||||||||||||
Date Deposited: | 27 Aug 2020 05:10 | |||||||||||||||
Last Modified: | 28 Sep 2020 02:28 | |||||||||||||||
URI: | http://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/178 |
Actions (login required)
View Item |