MUKODI, MUKODI (2017) REVITALISASI ISLAM NUSANTARA DI ERA DIGITAL. JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, 9 (2). pp. 1394-1400. ISSN 2085-0581
Text
REVITALISASI ISLAM NUSANTARA DI ERA DIGITAL.pdf Download (407kB) |
|
Text
Revitalisasi Islam Nusantara Di Era Digital_Check Plagiarism.pdf Download (6MB) |
|
Text
Revitalisasi Islam Nusantara Di Era Digital_Peer Review.pdf Download (1MB) |
|
Text
Revitalisasi Islam Nusantara di Era Digital_ Antara Harapan dan Kenyataan-1.pdf Download (4MB) |
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi bagunan Islam Nusantara di era digital. Lebih dari itu, mencoba menawarkan konsep Islam nusantara ala virtual sebagai bagian dari cultural broker, sekaligus agen perubahan sosial para kiai di dunia maya. Pelbagai tindakan anarkis atas nama agama (Islam) dibelahan dunia belakangan ini menjadi tumpuhan dasarnya. Wajah santun Islam yang selama ini ditampilkan, dijaga, dirawat, dan ditumbuhkembangkan oleh salafussholih—wali songo, ulama, kiai kampung, santri, komunitas moderat—menjadi tercoreng oleh ulah sebagian kecil pemeluk Islam radikal. Pewajahan Islam Indonesia yang rahmatan lil’alamin, atau meminjam bahasa Azzumardi. Azra sebagai Islam with a smiling face mendadak menjadi sangar, bengis, kejam, dan menakutkan. Padahal, apa yang ditampilkan Islam radikal senyatanya bukanlah gambaran Islam nusantara (Indonesia) itu sendiri. Arena kontestasi Islam radikal yang diekspos sedemikian rupa, baik melalui surat kabar, televisi, media sosial, maupun dunia maya— website, blogger, twitter, facebook, whatsApp—pada hakikatnya menjadi kunci eksistensi kelompok mereka. Setidaknya ada tiga hal yang ditemukan dalam kajian ini, yakni: (1) konstruksi Islam nusantara sebagai rumah besar Islam (Indonesia) dipraktikkan melalui akulturasi kebudayaan lokal, dan Islam. Di antaranya, melalui tradisi ziarah kubur, tradisi tahlilan, tradisi wiridan, tradisi kenduri (slametan), tradisi barjanji, tradisi Peringatan Hari Besar Islam, dan tradisi silaturrahmi; (2) kontestasi wajah baru Islam nusantara di dunia maya dapat diformat melalui empat model, yakni: (a) Islam Nusantara virtual tanpa identitas, (b) Islam Nusantara virtual berbasis swadaya pesantren, (c) Islam Nusantara virtual berbasis komunitas, dan (d) Islam Nusantara virtual berbasis NU; (3) reposioning ulama masa kini sebagai penggerak Islam nusantara salah satunya ditandai dengan adanya ekspos fakto atas aktifitas sang kiai yang maslahah (bermanfaat bagi umat) di dunia maya.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Dhita Indah Puspita Rini |
Date Deposited: | 14 Nov 2019 06:11 |
Last Modified: | 03 Jul 2023 08:55 |
URI: | http://repository.stkippacitan.ac.id/id/eprint/19 |
Actions (login required)
View Item |